NyusPles - Ada
kesalahan yang mungkin tidak disadari ketika kita merayakan tahun baru Imlek, kita
biasanya mengucapkan Gong Xi Fa Chai yang seolah berarti selamat tahun baru
Imlek. Tapi ternyata arti kalimat itu tidak berkenaan dengan tahun baru Imlek.
Dilansir
dari situs www.gongxifatchoi.com, makna kalimat Gong Xi Fa Chai sebenarnya
bukan Selamat Tahun Baru Imlek. Orang-orang kebanyakan masih salah dalam
mengartikannya.
Kalimat
Gong Xi Fa Chai yang benar memiliki arti "Selamat Sejahtera". Sejarah
singkat pemberian nama "Gong Xi Fa Chai" berawal dari kata "Gong
Xi" yang memiliki arti selamat karena penduduk Tiongkok pada zaman dulu
selamat dari binatang buas.
Baca Juga Ya: Persembahan Imlek Dari Bintang-Bintang NBA Untuk Fans
Sedangkan
kata "Fa Chai" memiliki sejarah dari sebuah kesejahteraan yang
seiring perkembangan zaman semakin baik di tengah masyarakat Tionghoa.
Sementara untuk ucapan "Selamat Tahun Baru Imlek" diucapkan dengan
kata-kata "Xin Nian Kuai Le".
Ucapan
"Gong Xi Fa Chai" selain diucapkan oleh kalangan dewasa, diucapkan
juga oleh anak-anak ketika sedang berkunjung. Anak-anak mengucapkan "Gong
Xi Fa Chai" ditambah dengan ucapan "Hong Bao Na Lai" yang
memiliki arti "Ang Pao ke Sini Dong!" Ucapan-ucapan seperti itu sudah
tidak asing di kalangan warga Tionghoa.
Dalam
sebuah ucapan pemaknaan lebih diperkenalkan lagi. Hal ini dilakukan agar tidak
ada yang salah mengartikan sebuah makna dalam ucapan ketika Hari Raya Imlek.
Baca Juga Yang Ini: 5 Inspirasi Riasan dari Warna Imlek
Dilansir
Wikipedia, perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia awlanya dilarang. Namun pada
tahun 1946 yakni ketika Republik Indonesia baru berdiri Presiden Soekarno
mengeluarkan Penetapan Pemerintah tentang hari raya umat beragama.
Sejak
saat itulah perayaan Imlek dirayakan di Indonesia. Biasanya perayaan Imlek
berlangsung hingga 15 hari. Satu hari sebelum atau disaat hari raya Imlek orang
Tionghoa melakukan pemujaa kepada leluhur.
Di
hari terakhir perayaan yakni tanggal 15 Imlek, mereka melakukan sembahyang penutupan
tahun baru. Upacara besar itu disebut Sembahyang Gwan Siau.