Nyusples - Sungguh besar kasih sayang Allah Swt. kepada kita, hamba-Nya, meski sebesar apapun dosa yang kita punya. Asal kita tidak berputus asa dan mau kembali pada-Nya, Allah akan mengampuninya.
"Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya ..." (QS Az-Zumar, 39:53)
Dalam ayat ini, Allah Ta'ala tidak berfirman, "Wahai
hamba-hamba-Ku yang membunuh, berzina, (atau dosa lainnya)." Namun, dia
memanggil mereka dengan "hamba-hamba yang melampaui batas".
Di sini terlihat bagaimana kelembutan dan besarnya kasih
sayang Allah kepada hamba-Nya. Sehingga, Dia tidak secara khusus menyebutkan
dosa yang mereka lakukan.
Lalu, frasa "hai hamba-hamba-Ku" mengandung
isyarat bahwa Allah menggabungkan "hamba-hamba" dengan Zat-Nya
sendiri (hamba-hamba-Ku).
Ini menjadi bukti besarnya cinta Allah kepada kita,
sekaligus sebagai bentuk hiburan dan penghormatan. Dan sungguh, keburukan yang
dilakukan seorang hamba tidak mungkin mengurangi keagungan-Nya.
Maka, ketika Allah memanggil dengan menggandengkan nama kita
bersama nama-Nya, siapapun layak berbangga dan bersegera kembali kepada-Nya
lagi menjawab seruan-Nya.
Bagaimana rasanya kala seorang maharaja memanggil rakyatnya
yang bersalah dengan panggilan penuh sayang dan janji pengampunan? Sangat bodoh
apabila dia mengabaikannya. Apakah lagi jika yang memanggil tersebut adalah Zat
Penguasa Semesta.